Menjaga kesehatan kandungan menjadi hal wajib bagi ibu hamil. Mulai dari makanan hingga berolahraga ringan. Tak hanya itu, ibu hamil juga diperkenankan untuk melakukan pijat prenatal (Prenatal Massage) yang memang khusus ibu hamil.

Meski demikian, pijat pada ibu hamil tidak bisa Anda lakukan sembarangan. Ada beberapa teknik khusus yang perlu Anda pahami sebelum melakukan pijat ini.

Karena teknik yang salah dapat berakibat fatal. Maka dari itu, Anda perlu mengenal dan memahami terlebih dahulu teknik serta manfaat untuk pijat ibu hamil. 

Apa itu Pijat Prenatal (Prenatal Massage)?

Pijat prenatal adalah gerakan pijat pada ibu hamil berupa penekanan. Gerakan tersebut dilakukan secara perlahan dan berhati-hati, sehingga tidak menimbulkan kontraksi.

Pijat ini dilakukan dengan berbagai gerakan yang berbeda dengan gerakan pijat pada umumnya. Seperti gerakan berbentuk butterfly, love, dan birth. Titik pijat juga tidak boleh sembarangan agar tidak berdampak pada kehamilan.

Langkah untuk Melakukan Pijat Prenatal

Saat akan melakukan pijat untuk ibu hamil. Anda perlu memperhatikan beberapa hal. Berikut langkah untuk melakukan pijat ibu hamil:

1. Memilih Waktu yang Tepat

Langkah pertama yang perlu Anda lakukan yakni memilih waktu yang tepat untuk melakukan pijat. Waktu pijat ibu hamil bisa dilakukan saat janin berusia 12 minggu. dan waktu maksimal pijat ibu hamil saat janin sudah berusia 31 minggu. 

Memilih waktu yang tepat sangat berpengaruh bagi kesehatan ibu dan janin. Saat sudah menginjak usia janin tua. Ibu hamil lebih baik tidak melakukan pijat. Apabila terjadi nyeri pada tubuh cukup mengusap perlahan saja. 

2. Mempelajari Titik Pijat

Masa kehamilan membuat seluruh tubuh calon ibu merasa kaku. Bahkan tidak jarang beberapa anggota tubuh terasa nyeri. Hal ini disebabkan calon ibu membawa beban janin yang ada dalam kandungannya. 

Oleh sebab itu, selain menjaga makanan, ibu hamil juga diperkenankan untuk melakukan pijat. Namun, sebelum tahu cara pijat ibu hamil, Anda perlu mempelajari terlebih dahulu titik yang aman untuk pemijatan.

Ada beberapa area yang tidak boleh mendapat tekanan seperti area bawah perut, serta sela diantara jempol dan telunjuk tangan. Selain itu, jempol kaki dan tumit juga tidak boleh karena dapat memicu kontraksi dan berbahaya bagi ibu dan janin.

3. Memilih Posisi yang Nyaman

Persiapan sebelum melakukan pijat berikutnya adalah memilih posisi yang nyaman. Posisi pijat dapat menyesuaikan usia kandungan. Langkah ini bertujuan agar tidak terjadi kontraksi pada janin.

Posisi pijat juga tidak boleh sembarangan. Misalnya untuk kehamilan usia 4 bulan, sebaiknya melakukan pijat dengan posisi terlentang. Selain itu, Anda juga bisa melakukan pijat dengan posisi berbaring menyamping ke sebelah kiri. 

Hal ini bertujuan, agar rahim yang sudah mulai membesar tidak menekan pembuluh darah balik dari kaki. Jika terjadi, maka hal itu dapat menghambat aliran darah bagian bawah tubuh.

4. Percayakan pada Tenaga Ahli

Selain beberapa langkah di atas. Anda juga perlu memperhatikan tenaga yang melakukan pijat. Pastikan Anda mempercayakan pijat ibu hamil kepada tukang pijat ahli. Bahkan Anda bisa menanyakan sertifikat keahlian dari tukang pijat tersebut.

Di era saat ini sangat perlu untuk berhati-hati dan tidak mudah percaya. Terlebih jika berkaitan dengan pijat ibu hamil. Jangan sampai Anda mengalami kontraksi yang berakibat fatal pada kandungan karena salah memilih tukang pijat prenatal terdekat.

Namun, Anda tidak perlu khawatir. Ada banyak jasa pijat prenatal (Prenatal Massage) bersertifikat dan merupakan tenaga ahli dalam bidangnya. Anda hanya perlu teliti dan berhati-hati dalam memilih jasa pijat yang akan gunakan. 

Massage.co.id menjadi jasa pijat yang konsisten dalam memberikan pelayan terbaik. Dengan tenaga ahli terpercaya, Anda tidak perlu takut untuk menggunakan jasa pijat yang aman ini. 

Similar Posts