Pijat kehamilan atau prenatal sering menjadi solusi ketika rasa tidak nyaman dirasakan oleh seseorang di usia kehamilan. Tapi sebenarnya, apakah ibu hamil boleh dipijit?
Rasa lelah, pegal, hingga nyeri pada bagian tertentu saat kehamilan memang menjadi hal wajar. Apalagi jika usia kehamilan semakin bertambah. Tapi, biasanya ada alternatif untuk mengatasi rasa tidak nyaman yang ibu alami.
Salah satunya adalah pijat prenatal atau pijat selama masa kehamilan. Jika Anda berencana melakukannya, jangan terburu-buru. Ketahui dulu lebih jauh mengenai aman dan tidaknya pijat kehamilan ini.
Apakah Ibu Hamil Boleh Dipijit?
Banyak yang bertanya soal pijat untuk ibu hamil mengenai tingkat keamanannya.
Sebenarnya, pijat prenatal ini sah-sah saja dan aman untuk Anda lakukan. Tapi, ada catatan penting untuk Anda pertimbangkan.
Misalnya saja, sebaiknya menghindari pijat saat usia kehamilan masih muda dan juga ketika dekat dengan waktu persalinan.
Risiko pijat perut saat hamil muda memang bisa meningkatkan potensi terjadinya keguguran.
Selain itu, jika usia kehamilan sudah dekat dengan waktu persalinan, maka bisa memicu kontraksi dini yang akhirnya membuat Anda mengalami persalinan prematur.
Sebaiknya, hindari pijat saat usia kehamilan sudah 32 minggu ke atas. Tentu saja, tujuannya agar terhindar dari risiko yang membahayakan bagi Anda, maupun bayi yang tengah dikandung.
Kapan Pijat Ibu Hamil Aman untuk Anda Lakukan?
Pertimbangan soal waktu untuk pijat demi mengurangi segala jenis keluhan ketika hamil adalah syarat penting yang harus Anda pahami.
Dari sejumlah referensi laman kesehatan, kategori paling aman yakni saat kehamilan Anda memasuki usia lebih dari 12 minggu. Tepatnya, ketika sudah memasuki trimester kedua kehamilan.
Ada juga langkah yang cukup penting, Anda baru boleh melakukannya setelah melakukan konsultasi dengan dokter kehamilan kepercayaan.
Jangan Mencoba Pijat Ibu Hamil Saat Mempunyai Kondisi Ini!
Ada momen ketika Anda boleh untuk pijat ketika hamil, tapi ada pula kondisi yang tak memperbolehkan aktivitas ini. Misalnya:
- Sudah punya riwayat pendarahan
- Mengalami pembengkakan yang parah
- Pernah kontraksi dini
- Sakit kepala berat
- Pernah melakukan transplantasi organ
- Gangguan pembekuan darah
- Hipertensi saat hamil
- Preeklamsia
- Punya penyakit jantung bawaan
Jika Anda pernah mengalaminya, maka sebaiknya pertimbangkan ulang untuk melakukan pijat prenatal.
Pastikan Hanya Memijat Bagian-bagian Ini
Dalam kondisi hamil, sedikit kesalahan ketika pijat saja bisa mengakibatkan risiko yang fatal. Demi mencegahnya, sebaiknya tahu dulu bagian yang boleh dipijat saat hamil seperti:
- Bagian kepala
- Lengan dan tangan
- Bagian kaki termasuk paha dan betis
- Punggung dan bahu
Intinya, selain bagian ini tidak disarankan untuk mendapatkan pijatan. Risikonya bisa berdampak langsung pada kehamilan Anda.
Bagian yang Tak Boleh Dapat Pijatan!
Bagian ini terang sangat penting untuk Anda pahami. Biasanya, terapis prenatal sudah mengetahuinya. Jika ragu, maka katakan saja agar pijat untuk ibu hamil trimester 3 atau usia kehamilan berapapun bisa lebih aman:
1. Perut
Sudah pasti, bagian ini adalah yang paling sensitif dan perlu Anda jaga. Jangan sampai mendapatkan tekanan ketika pijat apalagi di trimester pertama.
2. Sejumlah Bagian Kaki
Jika ingin menghindari kemungkinan pembekuan dan penggumpalan darah, bagian kaki berikut tidak boleh dapat pijatan:
- Tulang pergelangan kaki
- Pergelangan kaki di bagian dalam
- Sudut pada jari kelingking kaki dan tepatnya pada area kuku
3. Dada dan Payudara
Sebaiknya juga tidak memijat bagian ini selama kehamilan karena bisa memicu terjadinya kontraksi rahim.
Jadi, apakah ibu hamil boleh dipijit? Jawabannya boleh, tapi selama mengetahui kapan waktu yang pas, bagian yang tak boleh dapat pijatan, bagian yang boleh, dan setelah konsultasi pada dokter.
Jika tak ingin ada resiko fatal, maka sebaiknya hubungi massage panggilan dari Massage.co.id. Terapisnya sudah berpengalaman dan punya sertifikasi untuk pijat prenatal. Hubungi sekarang!